Ir. Sukarno,  lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat 21 Juni 1970 (usia  69) di Jakarta. Dimakamkan di kota Blitar. Ir. Sukarno yang dipanggil  dengan nama akrab “Bung Karno” adalah Presiden Indonesia pertama  yang menjabat pada periode 1945 – 1966. Ia memainkan peranan penting  untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali  Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
-
Presiden Sukarno sedang bersalaman dengan Sekjen PBB, Dag Hammarskjold (Foto : 24 Mei 1956).
-
Dag Hammarskjold, diplomat Swedia, menjabat sebagai SekJen PBB yang kedua. Ia menjabat dari April 1953 sampai kematiannya akibat kecelakaan pesawat pada September 1961. 
-
-
Presiden Sukarno sedang berbicara dengan Mao Tse Tung (Mao Zedong) (Foto: 24 Nopember 1956). 
-
Mao Zedong (26 Desember 1893 – 9 September 1976) adalah pendiri negara Republik Rakyat Cina pada tahun 1949 dan  memimpin negara itu sejak tahun 1949 sampai kematiannya pada tahun  1976. Mao juga sebagai pemimpin Partai Komunis Cina yang memenangkan  perang saudara pada tahun 1949 melawan kaum nasionalis Cina, Kuomintang, yang dipimpin oleh Chiang Kai Shek. Kaum nasionalis akhirnya melarikan diri ke Taiwán dan mendirikan negara sendiri. 
-
-
Presiden Sukarno baru tiba di bandara Washington DC, AS, pada siang hari. Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon,  Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan  kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama  18 hari di AS atas undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower (Foto: 16 Mei 1956). 
-
Richard Milhous Nixon  (9 Januari 1913 – 22 April 1994) adalah Wakil Presiden Amerika Serikat  ke 36 (1953 – 1961) dan Presiden Amerika Serikat ke 37 (1969 -1974). Ia  merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang mengundurkan diri dari  jabatannya. Pengunduran datang sebagai tanggapan atas ruwetnya skandal  yang disebut “Skandal Watergate”. Ia mengumumkan berakhirnya Perang Vietnam yang  telah menelan korban ribuan tentara AS (tewas 58.209, terluka 153.303)  dan ratusan ribu korban tentara Vietnam Utara (tewas 230.000, terluka  300.000). Pengumuman itu secara tak langsung menjadi pengakuan Amerika  bahwa mereka kalah perang di kancah Asia Tenggara. 
-
-
Presiden Sukarno bersama presiden AS, David Dwight Eisenhower, di Washington DC. (Foto: 16 Mei 1956). 
-
Eisenhower (14 Oktober 1890 – 28 Maret 1969) atau dikenal dengan nama panggilan “Ike” berasal dari tentara dan politikus Amerika. Ia menjabat Presiden Amerika Serikat ke 34 (1953 – 1961). Pada Perang Dunia II, ia adalah Panglima Tertinggi di Eropa dengan pangkat Jenderal Angkatan Darat. 
-
-
Presiden Sukarno sedang berunding dengan Presiden AS, Eisenhower, pada tahun 1960 di Washington DC. (Foto: 6 Oktober 1960). 
-
Bung  Karno saat itu adalah salah satu dari 5 pemimpin negara netral (non  blok) yang mensponsori resolusi PBB agar diadakan pertemuan antara  Presiden Eisenhower (Presiden AS) dan Nikita Khruschev (Perdana Menteri  “Uni Soviet” / Rusia) yang sedang mengalami ketegangan. 
-
-
Presiden Sukarno tiba di bandara Karachi, Pakistan. Didampingi oleh Presiden Pakistan, Iskander Ali Mirza, Bung Karno tampak sedang memberi hormat, diapit oleh bendera Indonesia dan bendera Pakistan (Foto: 25 Januari 1958).
-
Iskander Ali Mirza  (1899 – 1969), berpangkat Mayor Jenderal, adalah Presiden pertama  negara Republik Islam Pakistan (23 Maret 1956 – 27 Oktober 1958). 
-
-
Presiden Sukarno sedang disambut oleh Perdana Menteri Jepang, Kishi Nobusuke, di Tokyo, Jepang (Foto: 1958). 
-
Kishi Nobusuke  (1896 – 1987) adalah politisi Jepang yang menjadi Perdana Menteri  Jepang ke 56 dan ke 57 (25 Pebruari 1957 – 12 Juni 1958, dipilih lagi  sampai 19 Juli 1960). 
-
-
Presiden Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di istana kekaisaran Jepang di Tokyo (Foto: 3 Pebruari 1958).
-
Hirohito (29  April 1901 – 7 Januari 1989) adalah kaisar Jepang yang ke 124. Dalam  sejarah Jepang dia adalah Kaisar terlama yang memerintah (1926 – 1989)  dan merupakan salah satu tokoh penting pada masa Perang Dunia II serta  membangun Jepang kembali dari kehancuran akibat perang.
-
Akihito  (lahir 23 Desember 1933) adalah kaisar Jepang yang ke 125 yang  memerintah sejak tahun 1989, menggantikan ayahnya, kaisar Hirohito, yang  meninggal dunia. Akihito adalah anak kelima dan putera pertama (7  bersaudara) dari Kaisar Hirohito. 
-
-
Presiden Sukarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di Havana, Kuba (Foto: 9 Mei 1960).
-
Osvaldo Dorticos  (17 April 1919 – 23 Juni 1983) adalah politikus Kuba yang menjadi  presiden pada periode 17 Juli 1959 – 2 Desember 1976. Sesudah itu, Fidel  Castro menggantikannya sebagai presiden.
-
Fidel Castro (Fidel Alejandro Castro Ruz),  lahir 13 Agustus 1926, adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008.  Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri atas penunjukkan pada  Pebruari 1959. Karena mengalami sakit parah pada ususnya, maka pada  tanggal 31 Juli 2006 ia menyerahkan tampuk pemerintahannya untuk  sementara kepada Wakil Presiden pertama, Raul Castro,  adik kandungnya. Lima hari sebelum mandatnya berakhir, tanggal 19  Pebruari 2008, Castro menyatakan tidak akan mencalonkan diri maupun  menerima lagi masa bakti baru sebagai presiden maupun sebagai komandan  Angkatan Bersenjata Kuba. Tanggal 24 Pebruari 2008, Majelis Nasional Kuba mengangkat secara resmi Raul Castro sebagai Presiden Kuba. 
-
Presiden Sukarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah mereka selesai mengadakan pertemuan. Dari kiri kekanan : Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok ini mengadakan pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden  AS, Eisenhower (Presiden AS) dan Perdana Menteri “Uni Soviet”/Rusia,  Nikita Khruschev, agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali  (Foto: 29 September 1960). 
-
Jawaharlal Nehru  (14 Nopember 1889 – 27 Mei 1964) yang juga dipanggil Pandit (Guru)  Nehru, adalah pemimpin sayap sosialis Kongres Nasional India saat  perjuangan kemerdekaan India dari Kerajaan Britania (Inggris) dan pada  masa setelahnya. Dia menjadi Perdana Menteri India yang pertama saat  kemerdekaan India pada tanggal 15 Agustus 1947, dan terus menjabat  hingga kematiannya tahun 1964. Ia bekerja keras untuk memperbaiki India  dan juga perdamaian dunia. Ia mendukung pembentukan PBB. Seorang  sosialis yang keras. Nehru dianggap sebagai salah satu pemimpin dunia  yang terkemuka.
-
Kwame Nkrumah (21  September 1909 – 27 April 1972) adalah seorang pejuang kemerdekaan,  tokoh Pan-Africanist menjelang abad ke 20. Ia pendiri negara Ghaha dan  menjadi presiden Republik Ghana yang pertama (1 Juli 1960 – 24 Pebruari  1966).
-
Gamal Abdul Nasser  (15 Januari 1918 – 8 September 1970) adalah presiden kedua Mesir. Dia  merupakan salah seorang negarawan Arab yang paling terkemuka dalam  sejarah. Pada tahun 1952 Abdul Naser memimpin Angkatan Bersenjata Mesir  dalam kudeta yang menggulingkan Raja Farouk I. Pada awal 1954, Nasser  menangkap dan menahan presiden pertama Mesir, jenderal Muhammad Naguib,  dan pada tanggal 25 Pebruari 1954 Nasser menjadi Presiden Mesir yang  kedua. Pada masa pemerintahannya, Nasser membangkitkan Nasionalis Arab  dan Pan Arabism, berhasil menasionalisasi terusan Suez yang ditentang  oleh Perancis, Inggris dan Israel. Membangun bendungan Aswan dengan  bantuan pemerintah Uni Soviet. Setelah kalah dalam Perang Enam Hari  dengan Israel pada tahun 1967, Nasser ingin menarik diri dari dunia  politik, namun rakyat Mesir menolaknya. Nasser sekali lagi memimpin  Mesir dalam Peperangan 1969-1970 (War of Atrion). Nasser  meninggal akibat penyakit jantung 2 minggu setelah peperangan usai pada  28 September 1970. Nasser digantikan oleh wakil presiden Anwar Sadat  sebagai Presiden Mesir ke 3. 
-
Josip Broz Tito (25  Mei 1892 – 4 Mei 1980) adalah pemimpin Yugoslavia hingga berakhirnya  Perang Dunia II. Pada tanggal 14 Januari 1953 Tito dipilih oleh parlemen  sebagai Presiden Yugoslavia dan menjabat sebagai presiden sampai tahun  1974 dan setelah itu ia diangkat menjadi Presiden Seumur Hidup hingga  masa kematiannya pada tahun 1980. Tito menjadi salah satu penggerak  negara-negara non Blok bersama Bung Karno dan presiden lainnya sebagai  reaksi atas perang dingin antara blok Timur melawan blok Barat.
-
-
Presiden Sukarno dan Presiden Mesir Nasser mengangkat gelas dan menyentuhkan gelas ke gelas (toast) Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, tuan rumah pada resepsi yang diadakan di “India House”, New York. Gelas mereka berisi “fruit punch” (Foto: 29 September 1960). 
-
-
Presiden Sukarno berdiri bersama Perdana Menteri Uni Soviet (Rusia), Nikita Khrushchev disampingnya. Bung Karno sedang memberi keterangan pers setelah selesai pertemuannya selama 40 menit dengan Khruschvev (Foto: 6 Oktober 1960) 
-
Nikita Sergeyevich Khrushchev  (17 April 1894 – 11 September 1971) adalah seorang politikus Uni Soviet  yang menjadi sekjen Partai Komunis Uni Soviet 1953 – 1964 dan menjadi  Perdana Menteri Uni Soviet 1958 – 1964. Pada tahun 1964 ia dilengserkan  oleh Partai Komunis dan digantikan oleh Leonid Brezhnev. Kebijakan-kebijakannya yang penting: 1955 mendirikan Pakta Warsawa, sebagai tandingan NATO, 1956 militer Uni Soviet mengintervensi Hungaria, 1956 mendukung Mesir selama Krisis Terusan Suez, memulai program angkasa Soviet yang berhasil mengirim satelit Sputnik dan kosmonot Yuri Gagarin ke luar angkasa, 1961 menyetujui pembangunan Tembok Berlin, 1962 menempatkan rudal-rudal nuklir di Kuba, sehinga memicu Krisis Rudal Kuba yang mengakibatkan memuncaknya ketegangan dengan Amerika. 
-
-
Presiden Sukarno dan Presiden AS, Kennedy,  duduk bersama di dalam mobil terbuka, sedang melewati pasukan  kehormatan di pangkalan Angkatan Udara AS, MD. Bung Karno datang ke AS  dalam rangka pembicaraan masalah insiden Kuba (Foto: 24 April 1961). 
-
John Fitzgerald Kennedy  (29 Mei 1917 – 22 Nopember 1963), sering disebut John F. Kennedy, John  Kennedy, Jack Kennedy, atau JFK adalah Presiden Amerika Serikat yang ke  35, menggantikan Presiden Dwight D. Eisenhower.  Dilantik menjadi Presiden pada tanggal 20 Januari 1961 pada usia 44  tahun. Ia menjadi Presiden AS termuda kedua setelah presiden AS, Thodore  Rooservelt. Jabatan kepresidenannya terhenti setelah terjadi pembunuhan  terhadap dirinya pada tahun 1963. Ia tewas oleh terjangan peluru saat  melakukan kunjungan ke Dallas, Texas, dengan mobil terbuka, pada tanggal  22 Nopember 1963 (usia 46). Jabatan presiden kemudian diigantikan oleh  Wakil Presiden, Lyndon B. Johnson. 
-
Presiden Sukarno bersama Presiden AS, John F. Kennedy, dan Wakil Presiden AS, Lyndon B. Johnson (Foto: 25 April 1961).
-
Lyndon B. Johnson (27 Agustus 1908  – 22 Januari 1973) yang dijuluki LBJ adalah Presiden Amerika Serikat  yang ke 36 (1963 – 1969). Sebelumnya adalah Wakil Presiden yang  mendampingi Presiden Kennedy. Pada tahun 1963 ia menggantikan Kennedy  yang tewas terbunuh. Karena menggantikan Presiden Kennedy, pada masa  jabatan pertama ia tidak didampingi wakil presiden. Lalu setelah  terpilih sebagai presiden tahun 1964, dalam menjalankan masa jabatan  kedua ini ia didampingi oleh Wakil Presiden Hubert H. Humphrey.
-
Presiden Sukarno bersama Perdana Menteri Republik Rakyat Cina, Chou En-Lai, berada  duduk di kapal menyusuri Sungai Nil di Kairo. Chou En Lai sedang  mengamati sesuatu dan Bung Karno mencek jam di arloji. Kedua pemimpin  ini sedang berada di Mesir, menunggu pembukaan Konprensi Asia Afrika  yang akan diadakan di Aljazair (Foto: 7 Mei 1965) 
-
Chou En-Lai (Zhou Enlai) – (5  Maret 1898 – 8 Januari 1976), adalah seorang negarawan penting di  Republik Rakyat Cina dan menjabat sebagai Perdana Menteri Cina dari  sejak kemerdekaan itu tahun 1949 sampai dengan meninggalnya tahun 1976. 
-
-
Presiden Sukarno bersama Perdana Menteri Perancis, Pompidou (Foto: 1965).
-
Georges Jean Raymond Pompidou  (5 Juli 1911 – 2 April 1974) adalah Presiden Perancis dengan masa  jabatan 1969 – 1974, menggantikan Presiden Perancis sebelumnya, Charles de Gaulle. 
-
-
(Foto2: Kiriman Email dari Yogi Pamungkas. Bahan tulisan: Wikipedia)
-
-
SILSILAH BUNG KARNO
-
-
DETIK-DETIK TERAKHIR SUKARNO
-
Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care  RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan  bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah  sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman  juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.
-
Sedari  pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan,  mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah  tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
-
Malam  ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat  sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah  di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur.  Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus  memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.
-
Lelaki  yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak  digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai  sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang  dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah  menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan  permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan  pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan  kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua  tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini  tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.
-
Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu
-
Dua  hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan  tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek  lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan  airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang  paling dicintainya ini.
-
“Pak, Pak, ini Ega…”
-
Senyap.
-
Ayahnya  tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir  Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah  ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak  mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya.  Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri  sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis.  Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.
-
Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air  matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras.  Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat  menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah  keluar.
-
Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.
-
Malam  harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup  dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
-
Keesokan  hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega  lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan  Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil  dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang  tak terperi, Soekarno berkata lemah.
-
“Hatta.., kau di sini..?”
-
Yang  disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau  kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga  memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno  dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.
-
“Ya, bagaimana keadaanmu, No ?”
-
Hatta  menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya  memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin  memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.
-
Bibir  Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya  dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika  mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?
-
Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.
-
Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.
-
Kedua  teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah  takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat  dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa  kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang  hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.
-
“No…” Hanya  itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan  lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.
-
Jauh  di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai  hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya  dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak  merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.
-
Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.
-
Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.
Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.
-
Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera  Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya  terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan  piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga  tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun  melihat anaknya.
-
Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama  dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien  istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman,  Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi. 
-
Dengan  sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno.  Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan  kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang  demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang  panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas  terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka.  Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.
-
Situasi  di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir.  Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian  detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.
-
Dunia  melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak  orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua  sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum  tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah  tiada.
-
Dokter  Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter  kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal. 
-
(Sumber : http://www.eramuslim.com)
-
-
-
-
-
-
-
-























 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar